Usaha di Masa New Normal
Sejak bulan maret 2020 Pemerintah RI mengumumkan pasien Covid 19 pertama di Indonesia, banyak usaha yang terkena dampaknya dari kebijakan pembatasan sosial berskala besar. Tentunya ini pukulan keras bagi Indonesia di tengah pertumbuhan ekonomi yang sedang baik – baiknya. Alhasil menurun tajam di kuartal kedua tahun 2020. Krisis yang terjadi kali ini berdampak tidak hanya ke sektor jasa saja, hampir di semua lini terdampak pandemi.
UMKM paling terkena dampaknya, pemerintah langsung memberikan stimulan kepada UMKM yang terdampak, karena UMKM sebagian besar melakukan aktifitas penjualan secara fisik. Sedangkan pemerintah membatasi kontak fisik dalam setiap aktifitas sehari-hari warga. Lain halnya dengan Krisis Ekonomi di tahun 98 yang menghantam sektor makro dalam hal ini perbankan, UMKM menjadi tulang punggung perekonomian saat itu.
Kali ini UMKM harus berjuang beradaptasi dengan kehidupan new normal. Yang tadinya berjualan dengan metode konvensional, harus mulai mengenal usaha cara-cara new normal.
admin
Banyak kalangan pengusaha sebagai pemilik bisnis jasa sudah mulai tergerus habis modalnya di bulan ketiga awal masa pandemi karena harus membayar cost yang keluar tanpa pemasukan yang sewajarnya. Hampir semua terkena imbasnya, bahkan bagi pemerintah sekalipun harus mulai memikirkan terobosan-terobosan. Semua yang tadinya dapat bekerja dengan metode konvensional harus mulai memikirkan cara-cara new normal, seperti work from home, bekerja berbasis cloud.
Tidak hanya sektor usaha kecil menengah, bahkan perusahaan besar pun juga terkena imbasnya. Biasanya yang paling pertama menjadi korban adalah karyawan yang bekerja di level staff. Cost yang membebani terlalu tinggi jika dibandingkan dengan pendapatan di saat biasanya. Perusahaan melakukan strategi pengurangan-pengurangan, salah satunya melakukan PHK. Banyak pegawai dipaksa untuk pensiun dini sebelum waktunya, bahkan tanpa mendapatkan pesangon.
Ketimbang kita sibuk menyalahkan berbagai pihak, lebih baik fokus kepada solusi dan apa yang dapat kita antisipasi kemungkinan yang lebih buruk. Ya, bukalah usaha sedari sekarang. Membuka usaha jasa yang cocok di masa pandemi. Namun usaha apa yang cocok untuk tiap-tiap individu harus melalui trial and error?
Trial and Error akan menghabiskan banyak sumber daya, tenaga, modal finansial, waktu dan sebagainya. Dana Pesangon harus dialokasikan ke hal – hal yang bersifat produktif. Fokus kepada aset yang dapat menghasilkan. Jika kita salah mengelola dana pesangon, akan berakibat buruk bagi masa depan kita sendiri.
Namun jika ada sebuah peluang usaha yang membuat anda dapat mempersiapkan pensiun dini, dan itu berhubungan dengan pekerjaan anda, cukup dengan jumlah pesangon anda, serta tidak perlu menghabiskan waktu anda sembari bekerja, kenapa tidak?
Kami akan membantu anda merencanakan masa pensiun anda dari jauh-jauh tahun, sehingga kapanpun anda masuk masa pensiun akan jauh lebih siap. Karena membangun sebuah bisnis yang dapat melewati banyak krisis tidak cukup dengan modal saja, atau setahun dua tahun saja tanpa melewati banyak ujian dan pengorbanan. Pilihlah usaha yang mampu bertahan di saat pandemi ini. Berarti itu usaha yang suistainable.
Tahukah anda, pandemi ini akan menyeleksi siapa yang menyerah dan menyisakan para pemenang. Yaitu yang berhasil beradaptasi dengan kondisi new normal.
Tidak semua bisnis terkena dampak negatif dari krisis tersebut. Ada pula bisnis yang tidak terdampak, bahkan sebaliknya, menjadi naik daun, kebanjiran order setelah kondisi normal yang baru. Contohnya nyatanya, pandemi telah membuat harga saham Aplikasi Zoom sudah tumbuh secara eksponensial. Karena training, meeting dan pembelajaran di kelas telah beralih ke arah digital. Semua serba online menggunakan media video dan audio.
Kami akan mengenalkan Peluang usaha Training Online di masa pandemi, ya … Training Online saat ini menjadi satu-satunya alternatif yang lebih aman, efektif dan efisien dari kelas kursus pembelajaran tatap muka. Click disini untuk langsung menghubungi kami.